Komdigi.co, Jayapura – Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menewaskan 10 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam sebuah operasi penyergapan di salah satu wilayah di Papua. Selain itu, kelompok separatis tersebut juga merampas 11 pucuk senjata milik TNI dalam operasi tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa para prajurit yang terbunuh merupakan bagian dari tim Gajah Mada-1 dari Satgas Habema.

“Telah terjadi penyergapan oleh kelompok OPM terhadap 1 Tim Gajah Mada-1 DPP Letda Inf Alpin Siagian yang sedang melaksanakan ambush di CO.48 M 753596 9276561,” ujar Sebby dalam laporannya melalui pesan singkat kepada Komdigi.co, Rabu (12/2/2025) malam.

Lokasi dan Kronologi Kejadian

Sebby menjelaskan bahwa penyergapan terjadi di pedalaman Provinsi Papua Tengah, tepatnya di wilayah Intan Jaya. Namun, gangguan jaringan komunikasi di daerah tersebut membuat informasi terkini sulit didapatkan. Meskipun demikian, jaringan TPNPB-OPM berhasil memperoleh data dari pihak TNI.

Menurut laporan, kejadian penyergapan berlangsung pada Senin (10/2/2025). “1 Tim DPP Letda Inf Alpin S berangkat ke titik ambush di CO 48 M 753596 9276561. Sebelum berangkat, dilakukan pengecekan baik personel maupun materiil,” demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Sekitar pukul 23.00, tim ambush tiba di lokasi penyergapan, dan Dantim mulai menempatkan personel di posisi yang telah ditentukan. Namun, pada Selasa (11/2/2025), kelompok separatis bersenjata mengetahui keberadaan tim ambush tersebut.

“Kelompok OPM melaksanakan penyergapan terhadap tim ambush karena terdengar suara (batuk) yang tidak dispur, sehingga OPM membuka tembakan dari jarak 2 meter tanpa diketahui oleh tim ambush,” lanjut laporan tersebut.

Serangan dan Kehilangan Kontak

Sekitar pukul 02.15, Benteng-1 melaporkan adanya rentetan tembakan di posisi penyergapan. “Pukul 02.15, Benteng-1 melaporkan kepada Danpos bahwa terdengar rentetan tembakan di kedudukan ambush tim Gajah Mada-1. Kemudian, Dan TK memerintahkan seluruh personel yang berada di TK Mamba untuk melaksanakan stelling kedudukan,” tulis laporan tersebut.

Baca juga :  TRIPLE 120K & Diskon Kamar: Cara Seru Nikmati Hari di ASTON Jambi

Pada pukul 02.25, komunikasi dengan tim Gajah Mada-1 terputus. “Danpos mencoba menghubungi tim Gajah Mada-1 beberapa kali namun tidak mendapat respons. Kemudian, Danpos melaporkan kejadian ini ke komando atas,” sambung laporan tersebut.

Sekitar pukul 03.00, otoritas militer membentuk tim untuk mengecek langsung situasi di lokasi penyergapan. “Danpos membentuk tim penyisir untuk mengecek posisi tim ambush,” lanjut laporan tersebut.

Pada pukul 05.30, pesawat nirawak (drone) diterbangkan untuk melakukan pemantauan udara. “Tim drone melaksanakan pengintaian, dan tim penyisiran yang dipimpin DPP Sertu Sulung berangkat ke lokasi kejadian,” tulis laporan itu.

Korban Jiwa dan Kehilangan Senjata

Pada pukul 06.00, dilaporkan bahwa 10 personel yang melakukan penyergapan ditemukan tewas. “Danpos menerima laporan dari tim penyisiran bahwa 10 personel TK Mamba yang sedang ambush telah meninggal dunia. Selain itu, 11 pucuk senjata api juga hilang direbut oleh kelompok OPM,” sebut laporan tersebut.

Jenis senjata yang dirampas meliputi:

  • 8 pucuk SS2V4 (+1 GLM)
  • 2 pucuk DMR
  • 1 pucuk pistol (G2C)

Pada pukul 06.20, tim penyisiran berhasil mengevakuasi para korban ke TK Mamba dalam keadaan aman.

Hingga berita ini disiarkan, belum ada tanggapan resmi dari otoritas TNI terkait laporan ini. Kapendam Cenderawasih, Letkol Candra Kurniawan, meminta Komdigi.co untuk mengonfirmasi informasi tersebut kepada Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), namun hingga saat ini belum ada respons dari otoritas terkait. Begitu pula dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang belum memberikan pernyataan resmi. (Amelia)